Membuat sabun mandi sendiri terlihat sangat memusingkan. Apalagi bagi kita yang tidak mengerti kimia sama sekali.
Kamu tidak perlu untuk mengerti kimia yang rumit untuk bisa membuat sabun sendiri. Ikuti langkah mudah cara membuat sabun mandi dari kami. Kamu langsung bisa membuat sabun dalam sehari.
Nah sebelum kita membahas lebih jauh bagaimana cara membuat sabun mandi, kita kenalan dulu nih sama sabun.
Untuk selalu menjaga kebersihan kulit kita tidak bisa lepas dari yang namanya mandi. Ketika mandi kita membersihkan minyak dan kotoran beserta kroni-kroninya yang menempel di tubuh kita. Kalau cuma menggunakan air maka kotoran-kotoran tersebut susah hilang.
Umumnya pada saat mandi kita menggunakan sabun
cuci mandi supaya badan kita lebih bersih dan segar. Semua sabun mandi baik padat maupun cair memiliki fungsi yang sama yaitu mengangkat kotoran dari badan kemudian dibilas dengan air.
Gratis Ebook: Dapatkan disini Ebook Membuat Sabun Mandi Alami (Untuk Hobi Maupun Bisnis) panduan lengkap untuk membuat sabun mandi sendiri di rumah, dari membuat sabun batang hingga sabun cair alami.
APA SIH ITU SABUN?
Kalau dari sudut pandang yang sedikit ilmiah sabun itu merupakan campuran dari asam lemak dan alkali yang melalui proses saponfikasi. Apa lagi itu saponifikasi? asam lemak? alkali? Tenang itu cuma nama ilmiahnya saja! Saya jelaskan secara mudahnya.
Asam lemak atau dalam bahasa inggrisnya fatty acid merupakan penyusun utama minyak nabati (wiki). Contoh asam lemak yang biasa ditemui sehari-hari yaitu minyak goreng, seperti: minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak zaitun, dsb.
Alkali merupakan suatu zat basa yang larut dalam air, alkali biasanya memiliki pH lebih dari 7. Contoh alkali yang biasa digunakan dalam pembuatan sabun natrium hidroksida (NaOH) dan kalium hidroksida (KOH).
Sedangkan untuk saponifikasi merupakan suatu proses dimana asam lemak direaksikan dengan natrium atau kalium hidroksida untuk menghasilkan garam asam lemak atau sabun dan gliserol atau gliserin.
Ketika menggunakan NaOH maka akan menghasilkan sabun padat/keras/batang. Jika menggunakan KOH maka akan menghasilkan sabun lembut, dilarutkan ke dalam air menjadi sabun cair.
Jadi secara mudahnya Minyak + Alkali = Sabun + Gliserin. Kita tidak bisa melepaskan alkali dalam pembuatan sabun. Sealami apapun suatu sabun pasti tetap menggunakan alkali.
KENAPA SIH HARUS MEMBUAT SABUN SENDIRI?
Nah sekarang kenapa sih repot-repot bikin sabun sendiri? Jadi kita kan sudah tahu apa itu sabun, dasarnya minyak + alkali = sabun + gliserin. Biasanya sabun-sabun yang ada di pasaran atau sabun komersial pada umumnya mereka memisah gliserin yang dihasilkan dari proses pembuatan sabun.
Kenapa sih kok dipisah?
Gliserin merupakan komoditas yang cukup mahal $_$. Gliserin ini berfungsi untuk menjaga kelembaban atau humektan. Biasanya gliserin digunakan hampir di seluruh produk perawatan kulit seperti lotion, moisturizer, pasta gigi, dsb.
Sabun konvensional bukan benar-benar sabun!
Biasanya sabun konvensional merupakan campuran kompleks dari bahan-bahan detergen seperti sodium lauryl sulfate, sodium laureth sulfate, dsb. Menurut bbc, bahan-bahan tersebut merupakan bahan yang dapat membuat kulitmu menjadi kering.
Bahan tersebut juga biasanya digunakan untuk pembuatan sabun cuci piring, pakaian, kendaraan, dsb.
Wah masa kulit disamain kaya baju dan piring?!
Kalau kamu bikin sabun sendiri kamu bisa mengontrol apa yang ada di dalam sabun. Selain itu kamu juga bisa menambahkan bahan-bahan alami yang bermanfaat untuk kulitmu seperti: vitamin, buah-buahan, susu, biji-bijian, dsb. Kamu juga bisa mengkreasikan sabunmu menjadi warna-warni atau bentuk yang kamu inginkan.
Bisa menjadi hobi barumu juga, karena seru dan menyenangkan.
3 METODE DASAR UNTUK MEMBUAT SABUN MANDI
Metode membuat sabun mandi sebenarnya bermacam-macam. Kita akan membahas beberapa teknik sederhana yang mudah dilakukan di rumah. Perbedaan teknik tersebut hanya masalah suhu yang digunakan saja.
1. Metode Cold Process (CP)
Metode ini merupakan yang cukup sederhana dan mudah. Kenapa dinamakan cold process? Karena cold dalam bahasa indonesia berarti dingin sehingga tidak membutuhkan suhu yang tinggi.
Pencampuran minyak dengan alkali dilakukan saat temperatur keduanya berada pada suhu 32 – 35 derajat celsius. Kemudian dilakukan pengadukan hingga tercampur sempurna (trace) dan mengental.
Setelah itu campuran tersebut dimasukkan ke dalam cetakan dan memasuki fase curing. Biasanya memakan waktu kurang lebih 2 – 4 minggu untuk benar-benar siap digunakan dan proses saponifikasi sudah selesai. Dengan menggunakan metode ini menghasilkan sabun dengan tekstur yang halus.
Sabun yang dihasilkan oleh metode cold process hanya berupa sabun batang.
2. Metode Hot Process (HP)
Metode hot process merupakan variasi dari metode cold process. Pada saat campuran sudah sempurna dan mengental, campuran tidak langsung dimasukkan ke cetakan. Tetapi dipanaskan terlebih dahulu untuk memaksa proses saponifikasi. Biasanya memakan waktu 1-3 jam untuk memanaskan.
Kelebihan dari metode ini yaitu sabun sudah aman untuk langsung digunakan. Fase curing tidak berlangsung lama hanya sekitar 1 – 2 minggu. Menghasilkan sabun yang memiliki tekstur agak kasar.
Untuk menghasilkan sabun cair, sabun padat transparan dan sabun cream biasanya menggunakan metode hot process.
3. Metode Melt & Pour (MP)
Melt and pour merupakan metode yang paling mudah.
Metode ini merupakan cara membuat sabun mandi tanpa bahan kimia. Hanya menggunakan soap base atau sabun yang hampir jadi, kemudian dilelehkan dan dicampur dengan bahan-bahan tambahan seperti pewangi, pewarna, dll. Setelah itu dimasukkan ke dalam cetakan. Selesai!
DAFTAR ISTILAH DALAM PEMBUATAN SABUN MANDI
Sebelum memulai membuat sabun sendiri, kamu mungkin tidak familiar dengan beberapa istilah yang banyak muncul. Berikut merupakan daftar istilah yang sering digunakan dalam pembuatan sabun.
- Saponifikasi – Proses kimia yang terjadi saat mereaksikan atau mencampur alkali dengan minyak. Proses kimia tersebut menghasilkan sabun dan gliserin.
- Sap Value – Merupakan nilai saponifikasi yaitu jumlah alkali yang dibutuhkan untuk mengubah minyak menjadi sabun. Tiap minyak memiliki nilai saponifikasi yang berbeda-beda. Dalam pembuatan sabun kamu harus mengetahui nilai saponifikasi tiap minyak.
- Trace – Trace merupakan fase awal dari saponifikasi. Saat awal pencampuran antara minyak dengan larutan alkali dilakukan pengadukan. Pengadukan yang terus menerus ini membuat campuran yang awalnya cair dan terpisah, menjadi semakin mengental dan tercampur sempurna.
- Curing – Merupakan fase waktu tunggu setelah sabun menjadi padat, memakan waktu kurang lebih 2 – 4 minggu. Sabun yang baru dibuat, biasanya proses saponifikasi masih belum selesai sehingga masih ada kandungan alkali bebasnya. Untuk menguji apakah masih mengandung alkali bebas dilakukan tes pH. Pada saat ini juga air yang terkandung dalam sabun akan ikut menguap dan akan menghasilkan sabun yang keras dan lembut di kulit.
SAFETY GEAR
Saat membuat sabun mandi kamu harus memperhatikan keamanan dan selalu hati-hati. Membuat sabun mandi sendiri tidak terlepas dari penggunaan alkali.
Alkali merupakan bahan kimia berbahaya yang bersifat korosif. Jika terkena kulit bisa membuat kulit terbakar. Saat membuat sabun lebih baik tidak melibatkan anak-anak.
- Pelindung Mata. Larutan alkali sangat berbahaya jika terkena mata. Maka dari itu kita harus selalu menjaga keamanan dengan menggunakan pelindung mata. Bisa berupa google ataupun kacamata bening yang bisa melindungi bagian mata kamu, atau bisa juga pelindung full face.
- Sarung Tangan. Untuk melindungi tangan kamu yang akan bersinggungan dengan larutan alkali dan sabun yang masih mentah. Bisa dengan menggunakan sarung tangan plastik yang melindungi area telapak tangan. Atau jika dirasa kurang bisa menggunakan sarung tangan industri yang melindungi hingga ujung siku.
- Selalu gunakan pakaian lengan panjang dan celana panjang, atau menggunakan jas laboratorium. Untuk menghindari kulit dari cipratan larutan alkali yang digunakan.
ALAT UNTUK MEMBUAT SABUN MANDI
1. Wadah atau Panci
Selalu gunakan panci yang terbuat dari stainless steel. Kenapa harus stainless steel? Karena panci berbahan aluminium, besi, timah akan menyebabkan reaksi berbahaya jika bersinggungan dengan larutan alkali. Jangan dicoba! Reaksinya bisa sangat beracun. Bisa juga menggunakan gelas ukur pyrex atau sejenisnya dan wadah dari plastik yang agak tebal. Kamu membutuhkan dua wadah/panci, satu untuk tempat larutan alkali dan satunya lagi untuk tempat minyak sekaligus meraksikan sabun.
2. Stick Blender atau Hand Whisker
Jika pengadukan dilakukan dengan hand whisker maka bisa memakan waktu hingga satu jam. Untuk mempersingkat waktu pengadukan gunakan stick blender, hanya memakan waktu kurang lebih 5 – 10 menit. Selalu gunakan yang terbuat dari stainless steel!
3. Spatula Karet atau Plastik
Untuk memastikan semua sabun masuk ke dalam cetakan.
4. Timbangan Digital
Cara paling baik untuk mengukur bahan untuk membuat sabun adalah dengan mengukur beratnya (g, kg, ons, pound, dll).
Mengukur dengan volume (ml, liter, cc, dll) sering tidak akurat. Ketidak akuratan dalam mengukur bahan dapat membuat komposisi sabun menjadi tidak baik, seperti terlalu banyak minyak, terlalu banyak alkali (over alkalized).
Maka kamu membutuhkan sebuah timbangan yang baik. Usahakan menggunakan timbangan digital, karena kamu membutuhkan akurasi dan operasi yang mudah.
5. Cetakan
Kamu bisa membuat cetakan dasar dari kardus dilapisi dengan plastik. Bisa menggunakan cetakan kayu jika ingin membuat sabun dalam jumlah yang besar. Jangan menggunakan cetakan dengan alas aluminium, seperti wadah bekas susu cair atau pringles.
BAHAN UNTUK MEMBUAT SABUN MANDI
Bahan utama pembuatan sabun mandi antara lain minyak, alkali, dan air.
Ada berbagai macam minyak yang tersedia untuk pembuatan sabun. Mengetahui karakteristik setiap minyak kamu bisa menentukan kombinasi mana yang paling baik untuk kulitmu. Penggunaan minyak disini kami berikan hanya sebagai panduan awal saja.
Untuk lebih detail kamu bisa membaca artikel kami tentang berbagai macam bahan pembuat sabun yang bisa digunakan.
1. Minyak
- Kelapa (Coconut Oil), memberikan busa yang melimpah pada sabun mandi dan juga berkontribusi terhadap kekerasan sabun batang.
- Kelapa Sawit (Palm Oil), merupakan minyak utama dalam pembuatan sabun, mayoritas sabun konvensional menggunakan minyak kelapa sawit. Minyak kelapa sawit memberikan kekerasan pada sabun mandi dan mempercepat proses saponifikasi.
- Zaitun (Olive Oil), merupakan minyak yang penting dalam sabun karena memberikan kelembutan pada kulit dan memberikan efek kemewahan.
2. Alkali (NaOH)
Natrium Hidroksida (NaOH) digunakan untuk membuat sabun batang. Gunakan NaOH murni, bukan yang sudah dalam larutan, berbentuk flakes atau pellet.
3. Air
Air digunakan untuk melarutkan NaOH. Sebaiknya gunakan air yang benar-benar murni H2O tanpa ada tambahan mineral yang lainnya. Jangan gunakan air sumur atau air PAM, cari Air Distilasi (Distilled Water) / Air, Demineralisasi (Demineralized Water) / Deionized Water.
RESEP DASAR SABUN MANDI
Menggunakan 3 macam campuran minyak, dengan total volume minyak 500 gr :
150 gr (30%) – Minyak Kelapa
150 gr (30%) – Minyak Kelapa Sawit
200 gr (40%) – Minyak Zaitun (Pomace Olive Oil)
145 gr – Air (Deionized / Demineralized / Distilled Water)
72,5 gr – NaOH
150 gr (30%) – Minyak Kelapa Sawit
200 gr (40%) – Minyak Zaitun (Pomace Olive Oil)
145 gr – Air (Deionized / Demineralized / Distilled Water)
72,5 gr – NaOH
LANGKAH-LANGKAH CARA MEMBUAT SABUN MANDI PADAT
1. Siapkan semua alat dan bahan. Jangan lupa selalu gunakan safety gears / pengaman.
2. Tuangkan air ke dalam wadah dan timbang sesuai ukuran.
3. Ambil NaOH di tempat terpisah dan timbang sesuai dengan ukuran resep. Secara hati-hati masukkan NaOH ke dalam air sedikit demi sedikit. Kamu akan melihat reaksi air langsung mendidih dan mengeluarkan uap yang menusuk (merupakan reaksi yang normal).
4. Aduk sampai semua NaOH larut. Diamkan beberapa saat sampai larutan mencapai suhu dibawah 40ºC. *Selalu masukkan NaOH ke dalam air, jangan sebaliknya. Jika memasukkan sebaliknya akan memberikan efek gunung meletus. Berbahaya!
5. Sembari menunggu larutan NaOH dingin. Timbang sesuai ukuran dan campur minyak ke dalam wadah yang sudah disediakan. *Jika minyak kelapa/kelapa sawit menggumpal maka cairkan terlebih dahulu. Jika tidak ada yang menggumpal maka tidak perlu dipanaskan.
6. Ketika suhu larutan NaOH sudah mencapai sekitar 30-35ºC, tuangkan ke dalam minyak secara perlahan.
7. Aduk secara terus menerus menggunakan hand whisk sampai mencapai trace, biasanya memakan waktu lama. Gunakan stick blender jika ingin lebih cepat mencapai trace.
8. Ketika adonan sabun sudah mencapai trace maka hentikan pengadukan. Siapkan cetakan yang sudah dilapisi plastik atau kertas.
9. Tuangkan ke dalam cetakan, jangan lupa untuk mengumpulkan sisa-sisa yang ada di pinggir panci dengan menggunakan spatula.
10. Tutup menggunakan kain bekas atau handuk bekas bagian atas cetakan. Untuk menjaga agar tetap panas dan melanjutkan proses saponifikasi. Letakan di tempat yang aman dari jangkauan anak-anak dan biarkan selama 1-2 hari.
11. Kemudian keluarkan sabun dari cetakan. Potong sesuai ukuran yang diinginkan. Simpan di tempat yang kering dengan aliran udara yang baik, biarkan 2-4 minggu.
12. Sabun memasuki masa Curing. Saat curing, cek pH tiap satu minggu sekali. Sabun sudah bisa digunakan jika sudah netral. Netral berarti proses saponifikasi sudah sempurna dan tidak ada lagi alkali bebas yang terkandung.
SELESAI. SEKARANG GILIRANMU UNTUK MEMBUAT!
Terima kasih telah membaca sampai selesai. Saya harap panduan ini bermanfaat untukmu. Jangan kuatir jika sabun pertamamu tidak sesuai yang kamu inginkan.
Semuanya akan menjadi lebih baik jika kamu terus berlatih. Dan jangan lupa untuk mencatat setiap kamu membuat, untuk memudahkanmu mengetahui mana yang berhasil dan tidak. Jika kamu ada pertanyaan beri tahu saya lewat komentar di bawah.
sumber
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar